Sabtu, 13 Agustus 2011

RESENSI BUKU : ENSIKLOPEDIA MUKJIZAT ALQURAN DAN HADIS

Judul :  Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadis ( terjemahan ), Judul Asli : "Al I'jaz Al Ilmi Alquran wa al sunnah" Hak Cipta : Dr. Maqdy Shehab - Cairo – Egypt, Hak Cipta terjemahan/penerbit : PT. Sapta Sentosa. Spesifikasi Buku : Terdiri dari 10 Jilid Hard Cover, berisi sekitar 3000 halaman, dilengkapi denga lebih dari 2500 gambar dan ilustrasi berwarna, kertas matt paper 150 gram dan kemasan Eksklusif.
Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadis (Emaqdis) adalah sebuah Paket Ensiklopedia yang berisikan artikel-artikel penelitian/penemuan yang dilakukan peneliti muslim dan non muslim dunia terhadap beberapa bidang ilmu pengetahuan seperti, fakta sejarah, penciptaan manusia, bahasa sastra Aqluran, Angka dsb yang kemudian dikaji dengan melihat  ke kitab sumber kehidupan manusia yaitu : Alquran dan Hadis. Dalam Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadis ini para penulis/kontributor berusaha menyajikan beragam artikel yang menarik dan relatif baru untuk masyarakat Indonesia.

Dalam Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadis ini nampaknya penulis ingin menyampaikan ke pembaca bahwa semua fenomena yang terjadi dalam kehidupan manusia yang telah diteliti oleh para peneliti muslim maupun muslim telah tersurat dan tersirat dalam Alquran dan Hadis jauh melampaui tahun/masa penelitian dan penemuan yang mereka lakukan. Mungkin banyak peneliti muslim yang melakukan penelitian berpedoman pada Alquran dan Hadis, namun lebih banyak lagi peneliti non muslim yang tidak membaca/berpedoman pada Alquran dan Hadis, namun ternyata hasil penelitian mereka menunjukan relevansi yang sangat akurat dengan apa yang telah diwahyukan oleh Allah swt kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW 15 abad yang lalu, inilah yang membuktikan kemukjizatan Alquran dan Hadis yang tak terbantahkan.

Yang membedakan Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadis ini dengan Ensiklopedia lain pada umumnya adalah selain eklusifitas tampilannya (kertas berkualitas dan jilid hard cover) juga tema yang diangkat sangat beragam  dari mulai sejarah, ekonomi, sosial, budaya, management dll sehingga sangat layak dibaca / dimiliki oleh keluarga muslim Indonesia karena semua anggota keluarga dapat membaca Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadis ini tanpa memandang umur dan profesi.

Banyak manfaat yang didapat pembaca Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadis ini selain tentunya menambah wawasan ilmu pengetahuan juga dapat mengajak pembacanya  untuk kembali membuka/mengkaji Alquran yang Insya Allah akan meningkatkan keimanan islam kita dengan memasukan ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan tema yang dibahas, seperti artikel mengenai  Lebah dan Madu sebagai penyembuh penyakit yang terdapat dalam QS Al-Nahl (16) :68 -69 : .... Dari perut Lebah itu keluar cairan dengan berbagai warna, didalamnya terdapat kesembuhan bagi manusia. Sungguh dalam yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan (Allah) bagi kaum yang berpikir. (jilid 3 Kemukjizatan Pengobatan dan Makanan).

Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadis (Emaqdis) ini juga bisa digunakan tidak hanya untuk pribadi namun juga dapat dipakai untuk banyak hal  seperti :
1.    Sebagai bahan Referensi bagi kalangan pendidik (proses belajar mengajar), dai (bahan dakhwah) dan orang tua (mendidik anak)  dan sebagai bagian dari syiar Islam.
2.    Sebagai Hadiah istimewa yang sangat bernilai untuk yang mendapatkannya seperti Hadiah pernikahan, mahar pernikahan, hadiah hari Raya, Ulang tahun dll yang tentunya akan dikenang dan dimanfaatkan selamanya karena ilmu pengetahuan pastinya tidak akan habis ditelan masa.
3.    Untuk kalangan Mesjid/perpustakaan akan menambah koleksi buku berkualitas dan dapat menjadi salah satu cara untuk meramaikan mesjid / perpustakaan.
4.    Untuk Siswa/Mahasiswa dapat dijadikan sebagai referensi untuk diskusi / karya tulis.
5.    Dll.

Pada akhirnya dengan membaca Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadis diharapkan dapat bertambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Mukjizat Alquran dan Hadis sehingga kita semakin yakin dan meningkat keimanan kita terhadap Alquran dan Hadis sebagai sumber pedoman hidup manusia. Insya Allah. Dan juga sebagai salah satu cara mensyiarkan Islam kepada orang-orang di sekeliling kita. Bukankah sebagai umat Islam kita berkewajiban mensyiarkan ajaran Islam walaupun hanya satu ayat  ?

Minggu, 07 Agustus 2011

UNDANGAN ACARA BEDAH BUKU ..

HADIRILAH

BEDAH BUKU "ENSIKLOPEDIA MAQDIS"
Mengungkap Kebenaran Mukjizat Alquran dan Hadis melalui Ilmu Pengetahuan


Assalamualaikum wr. wb.

Indopedia bekerjasama dengan PT. Amira Widyatama dan Generasi Muda Muslim Al-Muhajirien (GEMMA) Jaka Permai Bekasi mengadakan acara Bedah Buku Endiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadis yang Insya Allah akan diadakan pada :

Hari / Tanggal                     : Sabtu, 20 Agustus 2011

Waktu                                  : ba'da Ashar 16.30 - 17.30 wib

Tempat                                : Masjid Al-Azhar Jaka Permai
                                              Jl. KH. Noer Ali Kali Malang
                                              Bekasi

Demikian undangan ini kami sampaikan, dan bersifat terbuka untuk umum, tidak dikenakan biaya apapun (Free). 

Terima Kasih..
Wassalamualaikum wr.wb.




Jumat, 05 Agustus 2011

Lindungi Anak dari Facebook Depression

Oleh Metro TV News | Metro TV – Sab, 9 Apr 2011

BERBAGAI situs media sosial yang bermunculan dalam beberapa tahun terakhir, menambah kekhawatiran baru bagi para orangtua. Sejumlah dokter kini memperingatkan suatu gejala yang dikenal dengan istilah 'Facebook depression,' yang dapat menimpa anak.

Istilah tersebut merujuk pada kondisi di mana anak terobsesi mengenai tempat mereka di media sosial. Gejalanya sama dengan gejala depresi klasik. Anak-anak dengan rasa harga diri yang rendah, disebutkan paling berisiko mengalaminya.

Beberapa peneliti berbeda pendapat tentang apakah kondisi itu hanya perpanjangan dari depresi yang dirasakan anak dalam keadaan lain, atau kondisi yang berbeda jika dihubungkan dengan penggunaan situs online.

Sejumlah aspek dari Facebook bisa kian memperparah situasi anak yang sudah berurusan dengan masalah harga diri. Lewat update status dan foto-foto berwajah bahagia yang diposting oleh teman-temannya, laman Facebook bisa membuat sejumlah anak merasa kian buruk tentang dirinya dan berpikir dia tidak dikehendaki.

Menurut Dr. Gwenn O'Keeffe, dokter anak dan penulis pedoman media sosial American Academy of Pediatrics (AAP) yang dirilis pada 28 Maret 2011, tekanan yang dihadapi praremaja dan remaja untuk menyesuaikan diri secara online mulai mengkhawatirkan.

''Bagi sejumlah anak praremaja dan remaja, media sosial merupakan cara utama mereka untuk berinteraksi secara sosial, daripada pergi ke mal atau ke rumah teman,'' ujarnya seperti dikutip situs aap.org.

Berdasarkan jajak pendapat oleh Common Sense Media pada Agustus 2009, sebanyak 22 persen remaja log on ke situs media sosial favorit mereka lebih dari 10 kali dalam sehari, dan lebih dari setengah remaja log on ke situs media sosial lebih dari sekali dalam sehari. Sebanyak 75 persen remaja sekarang memiliki ponsel pribadi, dan 25 persen di antaranya menggunakan perangkat itu untuk membuka situs media sosial, 54 persen untuk mengirim SMS, dan 24 persen untuk instant messaging.

Pro kontra
Laporan AAP tersebut juga menguraikan efek positif dari media sosial. Keterlibatan di dalam media sosial dan komunikasi online, dapat meningkatkan komunikasi, memfasilitasi interaksi sosial dan membantu mengembangkan keterampilan teknis.

Melalui medium itu, anak praremaja dan remaja dapat menemukan kesempatan terlibat dalam komunitas secara sukarela, dan dapat membentuk rasa identitas kaum muda. Perangkat ini juga bisa menjadi tambahan yang berguna, dan dalam beberapa kasus bahkan menggantikan metode belajar tradisional di kelas.

Akan tetapi, anak praremaja dan remaja memiliki kapasitas yang terbatas untuk mengatur diri dan rentan terhadap tekanan yang mengintai. Mereka dapat terjebak dalam situs dan situasi yang tidak sesuai dengan usia. Sejumlah penelitian menunjukkan, isi beberapa situs media sosial dapat memengaruhi kaum muda untuk terlibat dalam perilaku berisiko. Selain itu, media sosial juga menyediakan tempat untuk cyberbullying dan sexting.

''Beberapa anak muda menemukan iming-iming media sosial sulit untuk ditolak, yang dapat mengganggu pekerjaan rumah, tidur, aktivitas fisik mereka. Orangtua perlu memahami bagaimana anak mereka menggunakan media sosial, sehingga dapat menetapkan batas yang sesuai,'' kata Dr. O'Keeffe.

Selain itu, orangtua juga harus mendidik anak-anak mereka tentang bagaimana situs media sosial dapat menangkap informasi pribadi penggunanya. Kaum muda juga dapat membahayakan reputasi dan keselamatan mereka, dengan memposting informasi pribadi yang tidak pantas.

Berikut ini adalah sejumlah cara bagi orangtua untuk melindungi anak-anak mereka dari bahaya media sosial:

1. Menjelaskan kepada anak-anak dan remaja tentang aktivitas online mereka, dan isu-isu khusus yang dihadapi anak-anak saat ini di dunia maya seperti cyberbullying, sexting, dan kesulitan mengatur waktu.

2. Mempelajari lebih jauh tentang teknologi yang banyak digunakan anak-anak saat ini.

3. Mendiskusikan dengan keluarga perlunya memiliki rencana aktivitas online, dengan penekanan pada perilaku sehat.

4. Mengawasi aktivitas online lewat partisipasi dan komunikasi aktif, bukan hanya lewat software pengawasan.(MI/ICH)

Rabu, 03 Agustus 2011

Mengatasi Kecanduan Main Game dan Menonton TV dengan membaca Buku Interaktif


Perkembangan tehnologi multimedia yang sangat pesat saat ini amat berpengaruh terhadap perkembangan anak terutama di wilayah perkotaan. Seringkali terlihat anak-anak kita setelah pulang sekolah mereka lebih banyak menghabiskan waktunya dengan mengunjungi warnet atau duduk di depan komputer untuk bermain game dibandingkan dengan tidur siang atau belajar/les. Hal ini tentunya terjadi karena kekurangan waktu yang orang tua miliki untuk mengawasi dan memberi arahan ke anak agar tidak menghabiskan waktu hanya untuk bermain game. Kalau kita amati ternyata anak-anak bisa bermain game di warnet lebih dari 2 jam bahkan bisa sampai sore hari baru mereka pulang ke rumah.

Di satu sisi positifnya adalah mereka tidak keluyuran di mall atau melakukan hal lain yang mungkin membahayakan untuk mereka, namun tetap saja bukanlah suatu yang kita inginkan apabila anak-anak kita menjadi kecanduan bermain game yang dapat membuat mereka lupa waktu, bahkan yang lebih parah adalah apabila permainan game yang ada (kebanyakan game yang disukai adalah game perang/war) merasuk ke otak mereka yang dapat menimbulkan sugesti kekerasan dalam diri mereka, seperti pengakuan Anders Behring breivik, orang yang bertanggung jawab atas kematian lebih dari 80 orang baru-baru ini di Norwegia. Berikut pengakuan nya : 

Anders Behring Breivik yang bertanggung jawab atas kematian 92 warga Norwegia akibat terror yang dilakukannnya akhir pekan lalu, menyebut video game populer Call of Duty: Modern Warfare 2 sebagai sarana latihannya.

Hal itu diungkapkan Breivik dalam manifesto 1500 halaman yang dipublikasikan secara online sebelum dia melakukan penyerangan di Kantor Perdana Menteri Norwegia dan di Pulau Utoya. Dalam manifestonya, pria 32 tahun menyebut dirinya sebagai ekstrimis sayap kanan yang anti ajaran Islam ini menulis bahwa Modern Warfare 2 adalah cara berlatih yang ideal sebelum mewujudkan rencana terornya.

"Simulasi dengan memainkan Call of Duty: Modern Warfare adalah alternatif latihan yang bagus, tapi Anda harus mencoba berlatih dengan senjata sungguhan jika memang bisa," demikian tulis Breivik dalam manifestonya sebagaimana dikutip Sydney Morning Herald, Senin (25/7/2011).

Selain Modern Warfare 2, Breivik mengaku bahwa dirinya juga sangat menyukai game populer lainnya, World of Warcraft (WoW). Dia bahkan menyebut game ini sebagai alibi terbaik bagi setiap orang yang memiliki rencana teror seperti dirinya. "Anda akan terkejut dengan banyaknya hal-hal yang bisa anda lakukan secara diam-diam dan menunjuk game ini sebagai kambing hitam," tulisnya.

"Jika rencana anda mengharuskan anda bepergian, katakan saja anda ingin mengunjungi salah satu teman bermain di WoW. Tidak akan ada pertanyaan lain yang akan diajukan jika anda memberi alasan ini," tambah Breivik.

Meski pemerintah Norwegia menegaskan bahwa teror yang dilakukan Breivik disebabkan oleh "sesuatu yang salah dalam dirinya", pengakuan ini tentu semakin mendukung dugaan kuatnya hubungan antara game bertema kekerasan dengan aksi-aksi teror yang kian sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
(van) Okezone 24 Juli 2011
Gawat kan..? seorang dewasa seperti Anders Behring melakukan teror terinspirasi dari beberapa game war yang dimainkan.. bagaimana dengan anak-anak? tentunya pikiran mereka yang polos akan lebih mudah terkontaminasi/terinspirasi dengan game yang mereka mainkan bukan? disinilah perlunya kita sebagai orang tua untuk meminimalisir agar game yang anak-anak kita mainkan tidak membahayakan perkembangan mereka.

Selain game yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak adalah TV yang muatannya lebih banyak hal-hal yang tidak mendidik seperti sinetron yang penuh adegan dewasa dan kekerasan juga berita berita yang penuh dengan berita politik dan pembunuhan yang tentunya belum layak dilihat oleh anak-anak. Sangat diperlukan pendampingan dan arahan orang tua dalam menjelaskan mana yang layak anak-anak tonton dan tidak.

Sebagai orang tua yang tidak dapat memberikan 100% waktu kita untuk anak-anak karena kesibukan kita menafkahi mereka tentunya orang tua tidak dapat menghentikan keinginan mereka bermain game dan menonton tv karena hal itu juga adalah kebutuhan akan bermain dan informasi bagi anak. Namun agar mereka tidak sampai kecanduan salah satu alternatif yang dapat kita berikan ke mereka adalah dengan mengajak mereka gemar membaca.

Menurut Nyoman Indrawati dari Forum Eksekutif Mahasiswa seluruh Indonesia (FP BEM SI) berdasarkan penelitian Universitas Diponegoro (Undip), YPMA dan Unocef, anak-anak Indonesia menonton TV rata-rata 3,5 jam pada hari kerja dan 6 hingga 8 jam pada hari libur. Fakta tersebut dalam setahun bisa mencapau rata-rata 1600 jam. sementara waktu bersekolah hanya menghabiskan 800 jam. Salah satu cara untuk mengalihkan kebiasaan menonton TV yang isinya tidak mendidik adalah membaca buku yang muatannya lebih bermanfaat. Idealnya menonton TV untuk anak-anak adalah 2 jam sehari, selebihnya bisa digunakan untuk aktivitas lain. Okezone 24 Juli 2011.

Buku sebagai sarana mengatasi kecanduan main game dan menonton TV sangat banyak terdapat di toko buku namun sedikit yang menggabungkan tiga hal yang diperlukan oleh anak-anak yaitu Buku yang dapat mengembangkan Intelegensia (IQ), Spritual (SQ) dan emosional (EQ). Untuk memenuhi kebutuhan akan buku yang memenuhi 3 hal tsb diatas, Ensiklopedia Anak Pintar hadir sebagai Buku Interaktif yang Insya Allah dapat membuat anak lebih tertarik membaca buku karena muatan yang ada di dalamnya tidak membosankan bagi anak-anak dan orang tua. Ensiklopedia Anak Pintar juga dapat mendekatkan hubungan orang tua dengan anak karena orang tua/guru dapat mendampingi/berinteraksi dengan adanya laboratorium, kuis, renungan ayat Alquran dan bonus boardgame yang dapat dimainkan oleh keluarga.